TEMPO.CO, London - Stephen Hawking mungkin telah meninggal dunia, namun warisan penemuan ilmiahnya akan terus berlanjut, dan makalah terakhirnya memiliki potensi untuk meletakkan dasar bagi salah satu penemuan ilmiah terpenting abad ke-21.
Baca: 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kehidupan Stephen Hawking
The Sunday Times melaporkan bahwa makalah tersebut, yang berjudul "A Smooth Exit from Eternal Inflation," merinci sebuah cara di mana para ilmuwan dapat menemukan alam semesta paralel.
Makalah ini memiliki revisi terbaru yang disetujui pada 4 Maret, 10 hari sebelum kematian Hawking. “A Smooth Exit from Eternal Inflation” adalah sebuah makalah matematika yang dibuat untuk menemukan bukti teori multiverse, yang berpendapat bahwa ada banyak alam semesta lain yang ada di samping tempat kita sendiri.
Thomas Hertog, yang turut menulis makalah dengan Hawking, mengatakan bahwa tujuan mereka adalah "mengubah gagasan multiverse menjadi kerangka ilmiah yang dapat diuji," Business Insider melaporkan. Hertog mengatakan bahwa dia menyerahkan versi terbaru makalah ini setelah membahasnya dengan Hawking, untuk memastikan dia menyetujui semuanya.
Makalah ini memberikan perhitungan matematis yang diperlukan penyelidik luar angkasa untuk mengumpulkan bukti mengenai keberadaan alam semesta paralel.
Penelitian Hawking dan Hertog berpendapat bahwa bukti multiverse harus dapat diukur melalui radiasi latar yang berasal dari awal alam semesta. Makalah ini juga berspekulasi bahwa radiasi ini harus terdeteksi dengan menggunakan penyelidik luar angkasa yang dilengkapi sensor yang tepat.
The Times juga mencatat bahwa jika hipotesa makalah itu dan penelitian menemukan bukti alam semesta paralel, para ilmuwan di balik penemuan tersebut kemungkinan akan memenangkan Hadiah Nobel. Namun, hadiah itu tidak bisa diberikan secara anumerta, jadi Hawking tidak akan memenuhi syarat.
Kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum penemuan semacam itu dapat dilakukan. Sayangnya, inilah alasan Hawking tidak pernah dianugerahi Hadiah Nobel.
Sebagai fisikawan teoritis, banyak teori Hawking secara ilmiah dan matematis terdengar sulit atau tidak mungkin untuk dibuktikan dengan teknologi saat ini. Sementara panitia Hadiah Nobel hanya memberikan penghargaan setelah teori terbukti.
Baca: Ini Alasan Stephen Hawking Ingin Manusia Meninggalkan Bumi Segera
Meski demikian, peran Stephen Hawking sebagai duta ilmu pengetahuan dan penulis buku laris memastikan bahwa warisannya akan terus berlanjut. Buku Hawking tahun 1988, A Brief History of Time, memperkenalkan jutaan pembaca ke kosmologi.
DIGITAL TRENDS | THE SUNDAY TIMES | BUSINESS INSIDER | THE TIMES